Selasa, 06 Mei 2014

Perbedaan Jenis Baterai

 
Perbedaan Jenis Baterai - Di jaman yang modern ini, kita telah banyak menemui gadget yang sangat berguna dan membantu kehidupan kita baik untuk komunikasi, peralatan kerja atau hanya untuk sekedar sarana hiburan. Sebagian besar dari gadget tersebut menggunakan baterai rechargeable sebagai suplai tenaganya. Namun taukah anda baterai rechargeable memiliki beberapa jenis dan memiliki perbedaan menurut jenisnya? Apa perbedaan dari jenis-jenis baterai tersebut? Berikut adalah beberapa jenis baterai yang umum digunakan.

NiCD / NiCad
NiCD / NiCad adalah singkatan dari nickel-cadmium battery, memiliki kapasitas yang besar dan merupakan baterai rechargeable generasi yang paling tua. Dulunya ponsel menggunakan baterai jenis ini, namun kini keberadaannya telah tergusur karena berat dan besarnya baterai ini. Perawatan untuk baterai ini pun bisa dibilang cukup merepotkan, karena untuk men-charge-nya harus dalam keadaan benar benar kosong. Baterai ini juga memiliki memory effect permanen yang jika tidak di charge dengan cara yang benar lama kelamaan baterai ini akan menurun kapasitasnya sebelum akhirnya mati total.
NiMH
NiMH adalah singkatan dari Nickel Metal Hydride, yang merupakan generasi yang lebih ramah lingkungan serta lebih ringan dan kecil jika dibanding dengan baterai NiCD. Meski terbilang ramah lingkungan, tetap saja anda tidak boleh membuang baterai ini sembarangan layaknya baterai lain karena ada proses khusus untuk pendaur-ulangan baterai ini. Baterai jenis ini masih eksis sampai saat ini, dan mungkin bagi anda yang gemar bermain mobil mini 4 WD pernah menggunakan baterai jenis ini (untuk ukuran AA, 1.2 volt). Untuk pengisian ulang baterai ini, hampir sama seperti baterai NiCD, yakni sebaiknya melakukan isi ulang saat baterai benar benar kosong. Namun anda juga dapat melakukan isi ulang saat baterai belum benar benar kosong, namun efeknya adalah baterai akan lebih cepat habis, dan akan kembali memiliki performa seperti semula saat anda telah menghabiskan baterai dan mengisinya kembali. Itu disebabkan karena baterai ini memiliki temporary memory effect (memori efek sementara) dan akan menjadi permanent memory effect jika anda melakukan kesalahan berulang saat pengisian baterai yang menyebabkan menurunnya performa baterai secara permanen.
Li-Ion
Li-Ion adalah singkatan dari Lithium-Ion, yang kini banyak digunakan berbagai macam gadget seperti ponsel misalnya. Berbeda dengan 2 jenis baterai di atas, baterai jenis ini tidak lagi memiliki memory effect dan dapat di isi ulang sebelum baterai belum benar benar kosong. Namun untuk jenis baterai ini memiliki umur berdasarkan seberapa banyak pengguna melakukan isi ulang atau charging terhadap baterai ini. Dan faktor lain yang dapat menurunkan performanya adalah kelebihan waktu saat charging atau overcharge. Untuk tips perawatannya silahkan klik disini
Li-Po
Li-Po adalah singkatan dari Lithium Polymer yang merupakan generasi yang lebih modern dari baterai Li-Ion. Baterai ini memiliki variasi tegangan antara 2.7 volt (kondisi kosong) hingga 4.23 volt (terisi penuh) dan baterai ini terlindung dari kondisi overcharge dengan membatasi tegangan yang tidak lebih dari 4.35 volt. Untuk pengisian ulang, sebaiknya menghindari baterai kosong total atau saat indikator baterai menunjukkan signal lowbat karena jika baterai sampai kosong, device yang menggunakan baterai ini akan sedikit sulit untuk dinyalakan kembali sebelum baterai benar benar pulih. Baterai jenis ini tidak lagi memiliki "umur" berdasarkan seberapa sering ia di isi ulang atau di charge. CMIIW. Untuk tips perawatannya silahkan klik disini.

ilmu komputer

About ilmu komputer

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :