Perbedaan Jenis Baterai - Di jaman yang modern ini, kita telah
banyak menemui gadget yang sangat berguna dan membantu kehidupan kita
baik untuk komunikasi, peralatan kerja atau hanya untuk sekedar sarana
hiburan. Sebagian besar dari gadget tersebut menggunakan baterai rechargeable sebagai suplai tenaganya. Namun taukah anda baterai rechargeable
memiliki beberapa jenis dan memiliki perbedaan menurut jenisnya? Apa
perbedaan dari jenis-jenis baterai tersebut? Berikut adalah beberapa
jenis baterai yang umum digunakan.
NiCD / NiCad
NiCD / NiCad adalah singkatan dari nickel-cadmium battery, memiliki kapasitas yang besar dan merupakan baterai rechargeable
generasi yang paling tua. Dulunya ponsel menggunakan baterai jenis ini,
namun kini keberadaannya telah tergusur karena berat dan besarnya
baterai ini. Perawatan untuk baterai ini pun bisa dibilang cukup
merepotkan, karena untuk men-charge-nya harus dalam keadaan benar benar
kosong. Baterai ini juga memiliki memory effect permanen
yang jika tidak di charge dengan cara yang benar lama kelamaan baterai
ini akan menurun kapasitasnya sebelum akhirnya mati total.
NiMH
NiMH adalah singkatan dari Nickel Metal Hydride,
yang merupakan generasi yang lebih ramah lingkungan serta lebih ringan
dan kecil jika dibanding dengan baterai NiCD. Meski terbilang ramah
lingkungan, tetap saja anda tidak boleh membuang baterai ini sembarangan
layaknya baterai lain karena ada proses khusus untuk pendaur-ulangan
baterai ini. Baterai jenis ini masih eksis sampai saat ini, dan
mungkin bagi anda yang gemar bermain mobil mini 4 WD pernah menggunakan
baterai jenis ini (untuk ukuran AA, 1.2 volt). Untuk pengisian ulang
baterai ini, hampir sama seperti baterai NiCD, yakni sebaiknya melakukan
isi ulang saat baterai benar benar kosong. Namun anda juga dapat
melakukan isi ulang saat baterai belum benar benar kosong, namun efeknya
adalah baterai akan lebih cepat habis, dan akan kembali memiliki
performa seperti semula saat anda telah menghabiskan baterai dan
mengisinya kembali. Itu disebabkan karena baterai ini memiliki temporary memory effect (memori efek sementara) dan akan menjadi permanent memory effect jika anda melakukan kesalahan berulang saat pengisian baterai yang menyebabkan menurunnya performa baterai secara permanen.
Li-Ion
Li-Ion adalah singkatan dari Lithium-Ion,
yang kini banyak digunakan berbagai macam gadget seperti ponsel
misalnya. Berbeda dengan 2 jenis baterai di atas, baterai jenis ini
tidak lagi memiliki memory effect
dan dapat di isi ulang sebelum baterai belum benar benar kosong. Namun
untuk jenis baterai ini memiliki umur berdasarkan seberapa banyak
pengguna melakukan isi ulang atau charging terhadap baterai ini. Dan
faktor lain yang dapat menurunkan performanya adalah kelebihan waktu
saat charging atau overcharge. Untuk tips perawatannya silahkan klik disini
Li-Po
Li-Po adalah singkatan dari Lithium Polymer
yang merupakan generasi yang lebih modern dari baterai Li-Ion. Baterai
ini memiliki variasi tegangan antara 2.7 volt (kondisi kosong) hingga
4.23 volt (terisi penuh) dan baterai ini terlindung dari kondisi overcharge dengan
membatasi tegangan yang tidak lebih dari 4.35 volt. Untuk pengisian
ulang, sebaiknya menghindari baterai kosong total atau saat indikator
baterai menunjukkan signal lowbat karena jika baterai sampai kosong,
device yang menggunakan baterai ini akan sedikit sulit untuk dinyalakan
kembali sebelum baterai benar benar pulih. Baterai jenis ini tidak lagi
memiliki "umur" berdasarkan seberapa sering ia di isi ulang atau di
charge. CMIIW. Untuk tips perawatannya silahkan klik disini.